Jodoh adalah cerminan diri ?

 OK melanjutkan cerita yang sebelumnya, dan ini kasusnya makin parah sih. Kasus LK dan RB ya.

Terkadang bingung juga ketika kita mendapatkan masalah, misal mempunyai pasangan yang tidak setia sampai dia selingkuh atau bahkan melakukan KDRT, kemudian tanggapan dari orang lain adalah mengkaitkan bahwa si wanita kurang ibadahnya lah, kurang cantik lah, kurang kaya lah, atau kamu bikin salah jadi jodoh adalah ceminan diri dan lain sebagainya.

Kemudian aku pernah baca di twitter, seseorang memberikan sebuah tips sebelum menikah, dia tulis yang intinya gini "Menikah jangan memandang finansial tapi lihat bagaimana cara dia memperlakukan ibunya". Totally engga setuju sih sama pernyataan itu, karena aku sendiri sudah memakai cara itu yaitu "Tidak memandang finansial dan aku juga tau cara dia memperlakukan ibunya". Percaya deh, sebelum menikah wajib banget tau kondisi financial calon. 

Pada kenyataannya semua tips tersebut sebenarnya tidak bisa dipukul rata. Kenapa ? kembali lagi Allah Maha membolak balikkan hati manusia. Kalo dari aku minimal dia taat agama (Sholat dalam Islam). Tapi itupun tidak menjamin karena rada susah juga buat tau dia ini beneran sholat engga dirumah, semua orang waktu PDKT yang ditunjukkan yang baik-baik aja, baru waktu udah nikah semua sifat aslinya terlihat, nah disitulah kenapa terjadi permasalahan. Kembali lagi hanya bisa berserah sih.

Tapi dari semua kejadian yakinlah, itu adalah sebuah proses menuju kedewasaan.

Ada satu kisah yang menarik. Yang membuatku sempat bertanya-tanya apakah benar jodoh adalah cerminan diri ? 

Kamu tau Firaun ?

Firaun adalah manusia yang sangat sombong bahkan mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan dan ingin disembah, jelas hal tersebut bertentangan dengan Allah. Akan tetapi dibalik sifatnya tersebut, istri Firaun adalah wanita yang dijamin masuk surga Allah, Asiyah namanya.

Kalau memang jodoh adalah cerminan diri, kenapa Firaun sejahat itu tidak berjodoh dengan wanita yang jahat juga. Dan kalau memang harus baik agar bertemu orang baik kenapa Asiyah seorang wanita yang dijamin masuk surga karena kebaikannya tidak dipertemukan dengan pria yang baik juga ?

Namun setelah aku pelajari aku menemukan jawaban bahwa setiap manusia hidup adalah ujian, dan memiliki pasanganpun adalah ujian.

Allah memberikan jodoh yang baik juga merupakan ujian, apakah dia bersyukur atau tidak. Begitupun sebaliknya Allah berikan jodoh yang buruk kepada orang yang baik, Allah menguji untuk menaikkan derajat orang baik tersebut.

Maka Allah meninggikan derajat Asiyah dan memberi kebahagiaan setelah melewati ujian yang berat.

Allah sudah memberikan porsinya masing-masing, sehingga seberat apapun masalah / ujian yang Allah berikan pasti bisa dilewati. Seperti firman Allah dalam Surah Al-Baqarah 286 yang intinya bahwa "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya". Sebaik itu Allah sampai beliau  memberikan ujian dengan porsi kemampuan masing-masing manusia.

Salah satu hal yang aku yakini dan membuatku sangat berdamai dengan keadaan dan belajar lebih lebih ikhlas lagi menerima, yaitu tidak ada kehidupan di dunia ini yang sempurna. Setiap manusia pasti ada bagian yang diuji, entah itu dari orang tuanya, anak, pasangannya, DLL. Sebahagia apapun yang terlihat, sesempurna apapun yang terlihat pasti ada bagian yang di uji Allah. Itu sebabnya tidak perlu iri dengan kehidupan orang lain, dan tetap yakin selama kita sudah berusaha dan berdoa, berarti inilah versi terbaik yang kita dapatkan.

Semoga kita dipertemukan dengan orang-orang baik dan senantiasa berada dalam lindunganNya.

Comments