Buat saya, dia Explorer sejati.

Sekarang tanggal 19 Mei 2015, ada yang tau berita yang lagi rame ? Baiklah banyak berita di bulan mei ini yang bisa menjadi trending topik dimana-mana, salah satunya tertangkapnya mucikari berinisial RA dan rekannya si AA, siapa mereka ? Browsing sendiri yah bukan itu yang akan saya bahas :p *kagoL

Kemarin tepatnya tanggal 16 Mei 2015 diberitakan seorang mahasiswa bernama Erri Yunanto (21) terpeleset dan akhirnya jatuh ke kawah gunung merapi, Yogyakarta. Sebelumnya Erri berhasil mencapai bekas puncak Garuda dan berhasil mengabadikan moment yang belum tentu orang lain bisa lakukan tersebut, sayangnya saat hendak turun Erri ragu-ragu dan meminta seorang temannya (Dicky) untuk berjaga-jaga didepannya agar tidak kebablasan saat turun. Namun Tuhan berkata lain, Erri terpeleset ke samping (ke arah kawah) dan bukan ke arah rekannya yang sudah berjaga-jaga. Saya sendiri sangat merinding ketika membaca detik-detik Erri terjatuh dan ketika seorang teman
melihat secara langsung posisi Erri terjatuh, ingin menolong ? Jelas rekannya ingin segera menolong, namun seorang pendaki lain memberi saran untuk memberitahukan ke basecamp saja, sebab menolong sendiri terlalu beresiko.

Ada berita yang mengaitkan kematian Erri di sangkut pautkan dengan selfie dan sebagainya, menurut saya probadi kematian erri bukan masalah selfie, toh pendaki sebelum Erri juga ada yang naik di bekas Puncak Garuda dan berhasil turun dengan selamat. Semua karena kuasa Tuhan, Tuhan lebih sayang Erri, mahasiswa tangguh yang sudah berkali-kali mendaki puncak gunung tersebut harus menghembuskan nafasnya di puncak gunung juga.

Saya sendiri bukan bocah petualang yang sudah mondar-mandir di gunung satu ke gunung lainnya, puncak gunung yang baru saya capai baru Hargo Dumillah, yaitu puncak Gunung Lawu, Jawa Timur. Ketika sudah merasakan berada pada ketinggian saya yakin sifat sombongmu, sifat angkuhmu akan sedikit berkurang, karena saat berada pada ketinggian kamu akan merasa kecil, tidak ada apa-apanya, seperti hanya hidup dalam batas yang sempit, rasa bersyukur berlipat-lipat rasanya dan jelas saya mengabadikan moment indah itu. Namun saya bukan orang pemberani berfoto ria di samping jurang tepat dan hanya bertumpu pada batu yang bisa saja batu tersebut sewaktu-waktu roboh ke bawah. Saat saya berada di post 4 (kalau tidak salah) saya juga menemui nisan, saya yakin setiap gunung pasti ada pendaki yang belum berhasil mencapai daratan kembali dengan selamat, entah itu karena kedinginan, kehabisa bekal, dan masih banyak lagi, hal tersebut sebagai peringatan untuk siapapun yang sedang menuju puncak agar berhati-hati, karena alam bisa saja bersahabat namun bisa saja marah.

Siapkan fisik semaksimal mungkin saat menuju puncak gunung manapun, hal lain yang tidak kalah penting seperti membawa jaket yang tebal, sarung tangan, masker, kaos kaki, bekal yang cukup, selimut, senter, obat-obatan, dan jangan membawa barang yang tidak perlu agar muatan tas yang kita bawa tidak terlalu berat dan akhirnya mengganggu perjalanan.

Jangan lupa bawa turun kembali sampah yang kita bawa ke atas, seperti bungkus mie, botol minum, dan bungkus lainnya jangan sampai tertinggal di gunung, dan jangan sampai juga menamai diri dengan pecinta alam tetapi saat berada di puncak gunung meninggalkan sampah atau memetik bunga atau tumbuhan disana, bukan mencintai tapi malah merusak. Mencintai alam dan menjaganya lebih penting, agar anak cucu kita kelak masih bisa menikmati keindahannya. Namun sekali lagi, semaksimal mungkin persiapan dan kehati-hatian apabila Tuhan berkendak lain kita cuma bisa pasrah dan menerima.

Selamat jalan jagoan, semoga tenang di alam sana, diampuni dosa-dosanya dan di terima di samping-Nya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta ketabahan. Aamiin
sumber foto : instagram Erri Yunanto di lokasi lain


Comments